Alangkah mudahnya saat ini bila kita mencari alamat tujuan kita bepergian. Dengan menggunakan aplikasi yang ada di handphone, kita menuliskan alamat tujuan, maka aplikasi tersebut akan menuntun kita menuju lokasi yang kita kehendaki. Aplikasi tersebut bahkan akan memberitahukan kepada kita nama jalan, kapan harus belok. Kemajuan teknologi membantu kita mencarikan alternative bila jalanan macet atau belokan terlewatkan.
Minggu ini kita bersama memasuki Minggu Biasa Pekan Kedua dalam tahun liturgi A. Dalam bacaan Injil hari ini, Yohanes Pembabtis menunjukkan kepada para pengikutnya tentang Yesus, yang disebutnya sebagai Anak Domba Allah, Dia-lah yang telah mendahuluinya sebab Dia sudah ada sebelum Yohanes ada (_cf._ .Yoh 1: 30). Di samping sebutan tersebut, Yohanes menunjukkan kepada para pengikutNya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yohanes tahu hal ini karena Allah Bapa sendiri yang mengatakan kepada Yohanes, "... tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." ( _bdk._ Yoh. 1:33-34)
Menjadi murid Yesus bukanlah karena kemauan kita. Kita semua dipanggil menjadi murid Yesus karena kita mendapat rahmat dari Allah Yesus sendirilah yang memilih kita. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menyebut jemaatnya di Korintus sebagai “mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus” ( _bdk._ 1 Kor. 1:2). Kita mendapat rahmat yang luar biasa dari Allah dengan menjadi pengikut Yesus sehingga kita menjadi kudus. Kita dikuduskan oleh Yesus melalui sakramen-sakramen yang ada dalam Gereja Katolik. Rahmat dari Allah ini mesti juga kita bagikan kepada banyak orang. Masih banyak orang yang belum mengenal Yesus dan kita mesti menjadi seperti Yohanes yang menunjukkan kepada orang lain, Yesus, sang Anak Domba Allah, sang Anak Allah. Allah membutuhkan kita untuk menjadi terang segala bangsa sebagaimana diserukan oleh nabi Yesaya. Dalam bacaan pertama, nabi Yesaya mengungkapkan panggilan dari Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." (bdk. Yes. 49:6)
Sebagaimana Yesaya dan Yohanes Pembabtis, kita semua dipilih Allah menjadi murid Kristus. Maka, kita juga dipanggil untuk menjadi terang dan menunjukkan terang itu, yaitu Yesus, bagi bangsa-bangsa agar keselamatan Allah sampai ke ujung bumi. Tugas panggilan itu tidak hanya pelayanan sebagai orang pilihan Allah yang hanya di sekitar altar, namun untuk melayani sesama kita dan mewartakan keselamatan yang sudah disediakan oleh Yesus Kristus. Semoga sabda Tuhan hari ini menggerakkan kita semua untuk menjadi penunjuk Sang Terang dan menyiarkan tentang Yesus, Sang Terang itu kepada semua bangsa.Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.
Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo - Sie KS Paroki MBSB